Alat tangan merupakan alat bantu kerja yang pengoperasiannya
menggunakan tenaga manusia. Dalam memanfaatkan fungsinya wajib
memerlukan peran aktif dari tangan pengguna untuk melakukan operasi dengan
baik. Terdapat banyak sekali Macam-macam Alat Tangan (Hand
Tools) yang sering digunakan dalam bengkel otomotif, selain itu kebanyakan
dari alat tangan ini juga biasa orang pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Walau demikian mungkin belum banyak orang tahu bahwa alat-alat tersebut
diklasifikasikan ke dalam jenis hand tools.
Peralatan Bengkel
Kunci merupakan salah satu alat tangan paling umum dan sangat dikenal
orang-orang, alat tangan ini berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan
baut atau mur. Secara umum kebanyakan alat-alat bengkel ini dibuat dari
bahan logam dengan paduan chrome serta vanadium.
Beberapa kunci-kunci sering dipakai di bengkel otomotif dan fungsinya
Kunci Pas (Open End Wrench)
|
Kunci Pas |
Digunakan : menolong anda dalam proses kerja
mengencangkan dan atau mengendurkan mur dan baut khususnya mur dan baut yang
sudah longgar dan berada pada tempat-tempat sempit.
Kunci pas tidak cocok digunakan untuk mengendurkan mur/baut yang masih
kencang. Hal ini karena bidang cengkram yang hanya 4 sisi pada,
membuat kunci pas dapat menyebabkan baut/mur bergesek dan sehingga
aus
Kunci Ring (Box Wrench)
|
Kunci Ring |
Digunakan : Menolong ketika proses kerja mengencangkan atau
mengendurkan mur serta baut dengan momen pengencangan yang cukup besar.
Karena itu kunci ring dapat digunakan untuk bekerja pada area yang
terbatas.
Kunci ring mempunyai bidang cengkram yang lebih banyak dari kunci pas,
sehingga alat tangan ini cocok untuk melonggarkan mur atau baut yang masih
kuat.
Kunci Kombinasi (Cobination Wrench)
|
Kunci Kombinasi
|
Digunakan : menolong saat proses kerja memutar mur atau baut terutama pada area-area
yang lebih sempit dan tidak dapat dijangkau menggunakan kunci
socket.
Kunci kombinasi memberi kita keleluasaan bertukar jenis kunci, dari ring
ke kunci pas lebih cepat dari pada mengambil kunci lagi dari kotak alat.
Adapun kekurangan kunci kombinasi, yaitu : kita hanya punya satu ukuran
saja.
Kunci T
|
Kunci T |
Digunakan : untuk memutar mur/baut pada lokasi-lokasi sempit
dan terbilang jauh dari jangkauan tangan seperti pada baut body ataupun baut
pada bagian alternator.
Kunci T memiliki keuntungan dapat memutar baut atau mur dengan lebih cepat,
selain itu baut atau mur yang tidak bisa jangka kunci pas atau ring karena
jarak dan lokasi putar bisa menggunakan alat tangan yang satu ini.
Kunci Busi (Spark Plug Wrench)
|
Kunci Busi |
Digunakan : khusus untuk melepas dan memasang busi saja.
Alat tangan ini didesain dengan ukuran standar mengikuti ukuran baut
busi yang tersedia dipasaran yakni 10 mm, 14 mm dan 18 mm
Kunci Roda (Wheel Nuts and Bolts Wrench)
|
Kunci Roda |
Digunakan : khusus untuk memasang dan melepaskan mur dari roda
kendaraan ringan.
Alat ini dibuat dengan ukuran kunci roda pada umumnya yakni 19 mm dan 21
mm
Kunci L (Allen Wrench)
|
Kunci L |
Digunakan : untuk memutar mur atau baut yang pada bagian kepalanya berbentuk lubang
segi enam atau hexagonal, namun ada juga lubang berbentuk bintang.
Variasi ukuran kunci L mulai dari 2 hingga 22 mm. Serta
penampangnya ada berbentuk segi enam (heksagonal) juga berbentuk bintang
(Kunci L bintang).
Kunci Inggris (Adjustable Wrench)
|
Kunci Inggris
|
Digunakan : dalam keadaan "darurat" saat kunci pas, ring dan soket yang
sesuai dengan ukuran mur atau baut yang akan dilepaskan atau dipasang
tidak tersedia.
Adjustable wrench merupakan sebutan lain dari hand tools yang satu ini.
Kunci yang bisa diubah bah ukurannya sesuai dengan besar kecilnya mur atau
baut yang akan diputar. Caranya menyetel kunci inggris adalah dengan
memutarkan rahang penyetelnya.
Adjustable wrench (kunci inggris) tidak disarankan untuk pekerjaan
service berat atau pekerjaan yang membutuhkan moment kunci besar dalam
memasang mur dan baut.
Kunci Nipel (Flare Nut Wrench)
|
Kunci Nipel |
Digunakan : Khusus untuk memutar baut pada sambungan pipa,
misalnya pada injector pipe line dan saluran rem.
Penggunaan kunci nipel hanya untuk mengencangkan atau mengendurkan
baut-baut nippel. Dalam pemakaiannya kunci nipel harus digunakan secara
hati-hati dan diputar perlahan karena baut nipel yang lunak dan rawan
patah.
Macam macam kunci Socket sebagai bagian
alat tangan (hand tools)
Kunci Socket (Socket Wrench)
Rachet Handle
|
Ratchet Handle |
Digunakan : Untuk mengencangkan atau mengendurkan mur dan
baut tanpa melepas alat dari kepala baut, hal ini dilakukan dengan cara
menyetel arah putaran sesuai kebutuhan.
Kunci Shock
|
Mata Shock |
Digunakan : Untuk mengencangkan atau mengendurkan mur / baut berbentuk
heksagonal (bentuk baut pada umumnya) dengan momen yang lebih
kuat.
Sliding Handle/Sliding T
|
Sliding handle
|
Digunakan : Untuk mengencangkan atau mengendurkan
mur/baut dengan momen pengencangan yang cukup tinggi, biasanya alat
tangan ini mampu kita gunakan dengan momen puntir yang lebih
besar.
"L" Handle
|
Kunci L
|
Digunakan : berpasangan dengan kunci shock sehingga dapat
bergerak lebih bebas meski tempat mur/baut dalam lokasi yang sulit
terjangkau.
Extension Bar
|
Extension |
Digunakan : Untuk menyambung kedua antara handle dan
kunci shock apabila mur/baut sulit dijangkau oleh tangkai yang
tersedia.
Speed Handle
|
Speed Handle
|
Digunakan : Untuk mengencangkan atau mengendurkan
mur/baut yang ulirnya cukup dalam dan panjang
Jenis-jenis tang bagian dari alat tangan (hand tools)
Tang (Pliers)
Alat tangan yang satu ini sangat terkenal dikalangan masyarakat. Tang
adalah jenis alat tangan yang berfungsi untuk menjepit benda kerja.
Namun penjepitan yang bisa dilakukan tidak sekuat ragum. Dibawah ini
adalah beberapa macam-macam tang yang banyak dipakai pada bengkel
otomotif
Tang Kombinasi (Combination Pliers)
Digunakan : untuk sekedar memegang benda kerja rata dan bulat
yang memiliki ukuran kecil, alat ini juga dapat memotong kabel, selain
itu, melilitkan kabel dan memotong logam tipis bisa menggunakan tang
kombinasi.
Tang Snap-Ring ( Circlip Pliers)
|
Tang Snap Ring
|
Digunakan : khusus untuk melepas atau memasang snap ring
(circlip) dari sebuah bearing.
Terdapat dua (2) model snap ring yang umum digunakan yakni snap ring
berujung lurus dan bengkok. Menurut fungsinya tang snap ring dapat
diklasifikasin menjadi tang snap ring dalam ataupun tang snap ring
luar
Dua (2) jenis tang snap ring yakni internal circlip dan eksternal
circlip
Tang Lancip (Long Nose Pliers)
|
Tang Lancip
|
Digunakan : untuk menjepit ataupun membengkokan
kabel/logam tipis yang berada dibagian sempit. Bagian dalam rahang
tang lancip yang tajam ini dapat digunakan untuk memotong kabel
berukuran kecil.
Tang Pemotong (Side Cutting Pliers)
|
Tang Pemotong
|
Digunakan : untuk memotong kawat ataupun
mengelupas/memotong kabel dengan diameter tertentu saja. Ukuran
diameter kabel yang kecil hinggga sedang bisa dipotong menggunakan
tang potong ini.
Standar Tang potong yang digunakan pada bengkel otomotif biasanya
mempunyai ukuran 17 cm
Tang Sambungan (Slip Joint Pliers)
|
Tang Sambungan
|
Digunakan : Bentuk tang
sambungan slip mempunyai lubang pin yang dapat dipindah (pivot pin)
sehingga tang jenis ini dapat dipakai untuk mencengkram komponen
komponen dengan diameter bervariasi dengan cara menggeser
rahangnya.
Tang Air (interlocking Joint Pliers)
|
Tang Air |
Digunakan : untuk mencengkram benda-benda berbentuk bundar
atau tidak lurus dengan kuat.
Secara prinsip fungsi dari alat tangan tang air sama dengan tang
sambungan yaitu untuk mencengkram benda akan tetapi tang air bisa
mencengkram benda kerja lebih kuat dari tang kombinasi.
Tang buaya (Vice Grip)/Tang Penjepit
|
Tang Buaya |
Digunakan : untuk sekedar menahan komponen baut atau benda
kerja yang akan di las, dipotong ataupun di bor.
Dibawah macam-macam palu bagian dari jenis alat tangan (hand
tools)
Palu (Hammer)
Dalam dunia perbengkelan palu adalah salah satu alat tangan yang
paling banyak digunakan karena penting keberadaanya untuk selalu
siap digunakan di bengkel bengkel otomotif. Namun desain palu ini
tidak serbaguna, karena itu didesainlah berbagai macam palu dengan
karakteristik khusus yang disesuaikan untuk pekerjaan. Beberapa
komponen memiliki daya tahan yang kuat tetapi juga beberapa komponen
riskan mengalami kerusakan apabila dipukul.
Palu Konde
|
Palu Konde |
Digunakan : fungsinya untuk memukul logam ataupun pahat,
bisa juga untuk membulatkan paku keling serta membentuk logam.
Palu Kuningan
|
Palu Kuningan
|
Digunakan : fungsinya untuk memukul komponen-komponen dengan
material kekuatan sedang agar tidak merusak komponen saat
dipukul.
Palu Karet
|
Palu Karet
|
Digunakan : fungsinya untuk pekerjaan-pekerjaan pemasangan
ban.
Palu Plastik
|
Palu Plastik
|
Digunakan : fungsinya untuk memukul komponen-komponen yang terbuat dari
bahan kekuatan ringan supaya tidak merusak komponen ketika
dipukul.
Palu Kulit
|
Palu Kulit
|
Digunakan : fungsinya untuk memukul permukaan benda kerja
yang terbuat dari material sangat halus dan bahan bahan lunak agar
tidak mengakibatkan kerusakan.
Macam-macam obeng bagian dari jenis alat tangan (hand tools)
Obeng biasa (Obeng + plus dan Obeng - minus )
|
Obeng plus dan min
|
Digunakan : fungsinya untuk memutar ataupun melepaskan sekrup dengan cara
diputar sesuai dengan ukuran.
Obeng Offset
|
Obeng Offset
|
Digunakan : fungsinya untuk mengetatkan baut dengan kepala
beralur ataupun sekrup yang tempatnya tidak dapat terjangkau oleh
obeng biasa.
Obeng ketok (Impact Driver)
|
Obeng Ketok
|
Digunakan : fungsinya untuk memutar ataupun
mengencangkan baut kepala beralur ataupun sekrup yang memiliki
momen pengencangan relatif lebih tinggi.
Ragum
|
Ragum |
Digunakan : fungsinya untuk menahan ataupun menjepit
benda dengan lebih kuat, misalnya digunakan ketika menjepit benda
kerja saat proses mengikir, memahat maupun menggergaji.
Gergaji Tangan
|
Hack saw
|
Digunakan : fungsinya untuk memotong logam campuran maupun
plat atau baja yang memiliki kandungan karbon rendah.
Skrap (Gasket Scraper)
|
Skrap |
Digunakan : fungsinya untuk menggerus material gasket yang
menempel pada komponen mesin sebelum dipasang kembali.
Pin Punch
|
Pin Punch
|
Digunakan : fungsinya untuk membuka atau memasang pin
yang terdapat pada karburator dan komponen lainnya.
Tap dan Snei
|
Tap dan Snei
|
Tap digunakan : fungsinya untuk memotong ulir agar cocok
dengan baut pasangannya dan memperbaiki mur yang ulirnya rusak.
Snei digunakan : fungsinnya untuk membuat ulir baru pada
sepotong besi bulat atau untuk memperbaiki ulir yang sudah rusak.
Sikat Baja
|
Sikat Baja
|
Digunakan : fungsinya untuk menggaruk karbon, maupun
bekas gasket serta kotoran ataupun karat dari permukaan sebuah
benda kerja.
Keterampilan menggunakan jenis-jenis alat Tangan / Hand Tools dan
Fungsinya akan memberi nilai plus tersendiri kepada calon mekanik.
Secara langsung akan membantu mekanik melakukan pekerjaan dengan
baik dan tidak melukai baut atau mur.
Peralatan dengan Tenaga (Power Tools)
Proses pekerjaan diatas tentu memerlukan berbagai jenis power tools (alat
tenaga) untuk melakukannya, karena kita tahu bahwa besi adalah material
yang keras. Jika hanya sebatas menggunakan hand tools maka akan sangat
menguras energi dalam proses pekerjaannya.
Lalu Apa saja Jenis-jenis power tools yang sering digunakan di bengkel
otomotif?
2 sumber tenaga dari power tools yang paling banyak dipakai adalah tools
listrik dan tools pneumatik/hidrolik.
Berikut ini macam-macam Power Tools dan Fungsinya
1. Bor Tangan (Portable Drill)
|
Bor Tangan (Portable Drill)
|
Peralatan power tool yang pertama adalah bor tangan. Bor tangan merupakan
salah satu jenis alat tenaga yang digunakan untuk membuat lubang pada
benda kerja dengan sumber tenaga yang berasal dari arus listrik (bisa arus
listrik bolak balik AC maupun arus listrik yang diperoleh dari
baterai).
Portable drill merupakan jenis dari bor listrik yang memiliki kapasitas diameter pengeboran yang cukup terbatas.
2. Bor Angin (Air Drill)
|
Bor Angin (Air Drill)
|
Bor angin merupakan jenis power tools yang memiliki fungsi yang sama dengan
bor tangan. Tenaga penggerak dari bor angin ini bukan dari tenaga listrik
arus AC maupun DC tetapi dari udara bertekanan (pneumatik) yang dihasilkan
oleh komponen lain (kompresor). Karena bor angin ini bergantung dari tekanan
udara yang dihasilkan oleh kompresor, maka tenaganya pun akan bergantung
dari tekanan yang diberikan kompresor.
Hal ini membuat torsi yang dihasilkan menjadi relatif tidak stabil jika
dibandingkan dengan bor yang menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak.
Selain itu masalah keausan pada sambungan juga sering terjadi ketika
menggunakan bor angin, masalah keausan ini akan menyebabkan terjadinya
kebocoran udara yang masuk ke dalam sistem bor dan pada akhirnya mengurangi
torsi.
3. Gerinda Tangan (Portable Grinder)
|
Gerinda Tangan (Portable Grinder)
|
Gerinda merupakan salah satu jenis power tools yang berfungsi
untukmemotong, meratakan dan menghaluskan material besi yang sudah
dipotong agar rapih dan tidak tajam. Bisa juga untuk mengkikis material
besi yang tidak rapih karena proses pengelasan.
4. Air Impact Wrench
|
Air Impact Wrench
|
Impact wrench adalah salah satu jenis power tools yang berfungsi untuk
mengencangkan atupun megendurkan mur/baut. Dalam melakukan fungsinya
impact wrench ini harus dipasangkan dengan kunci socket.
Beberapa impact wrench memiliki perlengkapan yang bisa mengatur torsi
agar sesuai dengan fastener yang diputar. Namun sama seperti power tools
lain yang menggunakan udara bertekanan dalam melakukan fungsinya. Torsi
yang dihasilkan oleh impact jenis ini relatif kurang stabil tergantung
dari tekanan udara yang diterima dari kompresor.
5. Electric Impact Wrench
Electric Impact wrench merupakan peralatan (power tool) yang memiliki
fungsi yang sama dengan air impact namun dengan mekanisme tenaga
penggerak yang berbeda. Pada air impact beroprasi dengan mengandalkan
tekanan udara (pneumatik), sedangkan untuk yang tipe elektrik ini
menggunakan tenaga listrik. Electric Impact wrench berfungsi untuk mengencangkan atupun
megendurkan mur/baut.
6. Air Gun (Air Duster)
|
Air Gun (Air Duster)
|
Air duster merupakan jenis dari power tools yang menggunakan tenaga
pneumatik. Air duster (air gun) ini berfungsi untuk membersihkan kotoran
ataupun serpihan pada ruangan yang terbatas dengan cara menyemprotkan
udara bertekanan. Contoh paling sering penggunaan air gun adalah pada
proses pembersihan saringan udara, penyemprotan ketika sedang menservis
rem.
Air gun merupakan udara bertekanan, tekanan udaranya bisa sangat tinggi
oleh karna itu jangan arahkan air gun ke bagian tubuh atau mata operator
karena dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Untuk bisa menghindari cidera,
anda bisa menggunakan eye protection.
7. Tyre Pressure Gauge
|
Tyre Pressure Gauge
|
Tyre pressure gauge merupakan salah satu jenis power tools yang
menggunakan tenaga pneumatik dalam pengoprasiannya. Tyre pressure gauge
berfungsi untuk mengisi dan memeriksa tekanan udara di dalam ban.
8. Kompresor
|
Kompresor
|
Kompresor merupakan salah satu jenis power tool sebagai penghasil tenaga
berupa udara bertekanan bagi alat lain. Kompresor akan memberikan suplai
udara bertekanan pada alat alat yang bekerja menggunakan tekanan udara
seperti, air gun air impact, dll.
Kompresor berguna untuk menjaga tekanan udara tetap konstan. Kompresor
memiliki regulator tekanan udara otomatis yang memungkinkan untuk
menghentikan kerja dari kompresor jika tekanan udara maksimum dalam tabung
kompresor telah tercapai.
2 macam jenis kompresor yang biasa dipakai di bengkel otomotif:
-
Kompresor tipe piston
-
Kompresor tipe rotary screw
9. Air Sander
|
Air Sander
|
Air sander merupaka jenis power tools yang digunakan untuk meratakan
bidang datar. Alat ini digunakan untuk mempermudah dalam meratakan
permukaan yang ingin dicat. Air sander bekerja menggunakan tenaga dari
udara bertekanan (pneumatik). Alat ini banyak digunakan di bengkel
otomotif terutama di unit produksi perbaikan body.
10. Spray Gun
|
Spray Gun
|
Spray gun merupakan salah satu jenis power tools yang bekerja dengan
memanfaatkan udara bertekanan (pneumatik). Spray gun berfungsi untuk
mengatomisasi benda cair, umumnya cat. Hasil akhir dari pengecatan dengan
spray gun akan lebih sempurna daripada dengan pengecatan biasa. Hal ini
karena jika anda melakukan pengecatan dengan menggunakan spray gun maka
akan mendapatkan hasil yang lebih rata.
11. Gerinda Potong
|
Gerinda Potong
|
Sesuai dengan namanya gerinda potong berfungsi untuk melakukan pemotongan
pada benda kerja. Cara kerja dari gurinda ini adalah dengan membuat kontak
antara mata gerinda yang berputar dengan benda kerja sehingga terjadi
pengikisan sampai akhirnya benda kerja terpotong. Pada proses
penggunaannya ketika mata gerinda yang berputar kontak dengan metal akan
keluar percikan bunga api karena tingkat friksi (gesekan yang tinggi).
Untuk menghindarai terjadinya kecelakaan kerja saat menggunakan gerinda
potong, anda sebaiknya memakai alat pelindung diri.
12. Gerinda Bangku (Bench Grinder)
|
Gerinda Bangku (Bench Grinder)
|
Mesin gerinda jenis ini biasanya berukuran kecil dan ditempatkan pada
meja kerja dengan baut. Mesin ini memiliki 2 batu gerinda yang memiliki
tingkat kekasaran yang berbeda. Gerinda jenis ini berfungsi untuk
mengasah/mengikis permukaan logam seperti mata bor, pahat, pisau,
dll.
Pemasangan 2 buah batu gurinda ini agar grider jenis ini memiliki 2
fungsi sekaligus yaitu sebagai pemotong dan pengasah. Jika anda ingin
melakukan pemotongan untuk benda berukurn kecil bisa menggunakan sisi
yang kasar. Untuk proses pengasahan gunakanlah sisi yang lebih
halus.
13. Mesin Press Hidrolik (Hydraulic Pressure Machine)
|
Mesin Press Hidrolik (Hydraulic Pressure Machine)
|
Mesin press hidrolik merupakan mesin yang bekerja berdasarkan tekanan
fluida. Pada konsep fisika mesin ini menggunakan hukum pascal dalam
pengoprasiannya. Fungsi utama dari mesin press hidrolik adalah melakukan
pengepresan pada komponen komponen yang membuatuhkan gaya tekan yang
kuat untuk memasang maupun membongkarnya.
Contoh penggunaan mesin pres hidrolik pada bidang otomotif seperti
membuka dan memasang bearing, menekan pegas daun dan pekerjaan lain yang
membutuhkan proses penekanan pada benda kerja. Mesin press hidrolik
memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan mesin press yang
menggunakan tenaga listrik
14. Bor Duduk (Bench Drill)
|
Bor Duduk (Bench Drill)
|
Mesin bor duduk berfungsi untuk membuat lubang pada benda kerja dengan
diameter yang kecil. Prinsip kerja dari bor duduk ini adalah dengan
memindahkan putaran dari motor listrik ke poros mesin sehingga poros dapat
berputar.
15. Heat Gun
|
Heat Gun
|
Heat gun merupakan salah satu jenis power tools yang bekerja dengan
mengeluarkan hawa/udara panas. Dimana panas yang dihasilkan pun dapat
disetting berdasarkan kebutuhan. Fungsi heaat gun umunya adalah untuk
mempermudah pelepasan seperti stiker, memanaskan besi, mempercepat daya
lekat lem, melonggarkan mur yang berkarat, dll.
16. Sandblaster
Sanblaster merupakan salah satu jenis power tools yang memiliki fungsi untuk
membersihkan sebuah permukaan dari adanya kotoran, karat, debu, atau cat yang
menempel. Biasanya sandblaster digunakan pada proses pengecatan untuk
membersihkan permukaan cat. Sandblaster membutuhkan angin bertekanan atau
pneumatik agar dapat bekerja. Biasanya sandblaster digabungkan dengan air dan
sabun agar proses pembersihan lebih maksimal.
17. Caulking Gun
Caulking gun merupakan salah satu jenis power tools yang memiliki fungsi untuk
melekatkan satu bagian ke bagian lain dengan lebih cepat dan mudah. Caulking
gun dapat digunakan pada semua jenis permukaan.
B. Peralatan Pembantu Bengkel
Berbagai perlengkapan yang digunakan di bengkel dalam hal ini bengkel
otomotif. Workshop equipment bukan perlengkapan utama untuk melakukan
berbagai perawatan atau perbaikan. Namun
fungsi workshop equipment hanya bersifat untuk mempermudah berbagai
pekerjaan yang ada di bengkel.
Workshop equipment yang terdiri dari berbagai jenis peralatan dan
perlengkapan. Jenis workshop equipment diantaranya yaitu wheel balancer,
tyre changer, car lift, hydraulic press, dan lain sebagainya. Setiap jenis
workshop equipment tersebut memiliki fungsi dan penggunaan yang
berbeda-beda.
Kelengkapan workshop equipment pada bengkel skala kecil tentunnya berbeda
dengan bengkel skala besar. Bengkel skala kecil tentunya memiliki
peralatan-peralatan penunjang atau workshop equipment yang lebih sedikit
daripada bengkel skala besar. Semisal bengkel skala kecil hanya memiliki
dongkrak namun bengkel besar memiliki dongkrak dan car lift dan berbagai hal
yang lain.
Workshop equipment, Apa itu workshop equipment? Secara garis besar
workshop dan equipment memiliki arti yang berbeda namun saling berkaitan.
Workshop artinya bengkel sedangkan equipment artinya peralatan. Itulah
mengapa workshop dan equipment saling berkesinambungan.
Pada dasarnya peralatan bengkel sering kita jumpai dalam kehidupan sehari
hari, seperti contohnya kunci, tang dan lainya. Namun ternyata masih
banyak peralatan peralatan yang belum di ketahui banyak orang di kalangan
masyarakat.
Workshop equipment memiliki banyak jenis, semangkin banyak dan lengkap
jenis jenis yang kita miliki tentu akan semakin besar pula modal yang
harus di keluarkan untuk membelinya.
Jika memiliki modal yang cukup banyak maka melengkapi segala jenis
peralatan bengkel merupakan salah satu foktor yang menunjang keberhasilan
dan keterampilan dalam proses membangun workshop.
Namun jika tidak memiliki modal tetapi memiliki keahlian di bidang nya,
kalian bisa membuka workshop kecil kecilang dengan cara membeli peralatan
seadanya terlebih dahulu. Seperti Kunci, tang, dan lainya untuk
membuka bengkel tambal ban mungkin. Dari usaha kecil inilah proses akan
berjalan dan dari hal kecil ini ke depan bisa menambah peralatan peralatan
lainya.
Peralatan bengkel (workshop equipment ) sangat penting dalam membangun
usaha di bidang otomotif, pasalnya dunia otomotif yang semakin berkembang
tentu memberikan kemudahan dan keamanan dalam melakukan perbaikan. Hal ini
membuat jenis jenis peralatan workshop equipment harus kalian ketaui agar
bisa menjadi pertimbangan jika ingin membuka usaha dibidangnya.
Namun penggunaan workshop equipment dalam sebuah bengkel memiliki sifat
wajib atau harus. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Untuk lebih jelasnya mengenai
workshop equipment baik dari macam dan
fungsinya akan dibahas pada artikel berikut ini.
1. Car Lift
Car lift adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak digunakan
dibengkel. Car Lift dalam pekerjaan perbaikan kendaraan sangat diperlukan
untuk membantu pekerjaan yang dilakukan dibawah kendaraan. Dengan adanya car
lift, maka berbagai pekerjaan yang ada dibawah kendaraan menjadi leluasa.
Car lift merupakan peralatan yang digunakan untuk lifting kendaraan. Car
lift biasanya ditenagai oleh hidrolik, pneumatik, atau motor listrik. Car
lift terdapat berbagai jenis ada single post, double post, dan four post.
2. Dongkrak
Dongkrak adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak digunakan
dibengkel. Dongkrak dalam pekerjaan di bidang otomotif sangat berguna.
Berbagai pekerjaan yang membutuhkan jacking atau pengangkatan kendaraan agar
posisinya lebih tinggi dari tanah atau lantai. Pekerjaan-pekerjaan tersebut
antara lain melepas roda, perbaikan sistem rem, perbaikan kaki-kaki, dan
peerjaan lainnya. Ada berbagai jenis dongkrak diantaranya yaitu dongkrak
botol, dongkrak buaya, dongkrak ulir.
3. Jackstand
Jackstand adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak digunakan
dibengkel. Jackstand merupakan penopang kendaraan setelah diangkat. Penopang
ini dapat disetel sesuai ketinggian pengangkatan kendaraaan. Jackstand
terbuat dari bahan yang kuat seperti besi, baja, atau campuran yang mampu
menahan beban kendaraan. Namun dalam penempatan jackstand harus sesuai
dengan titik tumpu pada kendaraan agar tercipta keamanan dan keselamatan
kerja.
4. Kompresor
Kompresor adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak digunakan
dibengkel. Kompressor merupakan mesin yang digunakan untuk memampatkan atau
menekan udara dan gas. Karena proses pemampatan, udara memiliki tekanan yang
dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan perbaikan maupun perawatan
kendaraan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut semisal membersihkan filter,
karburator, impact gun, dan lain sebagainya. Kompresor terdapat dua
penggerak yaitu motor listrik dan motor bensin/diesel.
5. Mesin Las
Mesin las adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak digunakan
dibengkel. Mesin Las merupakan alat yang digunakan untuk menyambungkan
beberapa komponen. Dalam bidang otomotif mesin las sangat diperlukan untuk
berbagai pekerjaan seperti perbaikan panel bodi dan kaki-kaki kendaraan.
Banyak jenis mesin las, ada las litrik, las mig, dan las asityline.
6. Hydaulic Press
Hydraulic press adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak
digunakan dibengkel. Hydraulic press memiliki fungsi untuk memberikan
tekanan pada sebagian atau keseluruhan komponen kendaraan. Hydraulic press
biasanya menggunakan tenaga bantu untuk proses penekanan melalui peralatan
pneumatik ataupun hidrolik. Hydraulic press sangat membantu dalam berbagai
pekerjaan yang ada di bengkel seperti pemasangan bearing, pemasangan seal
power cylinder, dan lain sebagainya.
7. Wheel Balancer
Wheel balancer adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak
digunakan dibengkel. Wheel balancer memiliki fungsi untuk mendeteksi
ketidakseimbangan roda kendaraan. Jenis workshop equipment ini sangat
diperlukan dalam proses balancing. Roda diputar pada poros untuk melihat
ketidakseimbangan. Nilai ketidakseimbangan akan ditunjukan pada layar yang
tersedia. Untuk proses perbaikannya yaitu dengan memberikan pemberat agar
roda seimbang dan kendaraan menjadi lebih nyaman.
8. Tyre Changer
Tyre changer adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak
digunakan dibengkel. Tyre Changer memiliki fungsi untuk membantu proses
pemasangan dan pembongkaran ban dari rim. Dengan menggunakan tyre changer
maka proses pelepasan dan pemasangan ban menjadi efisien. Hal ini
dikarenakan tyre changer menggunakan tenaga tambahan dari sistem pneumatik
atau udara bertekanan.
9. Gas Analyzer
Gas analyzer adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak
digunakan dibengkel. Gas analyzer memiliki fungsi untuk mendeteksi kandungan
atau komposisi gas buang atau gas sisa pembuangan yang keluar melalui
knalpot. Kandungan gas buang ini digunakan untuk mendeteksi kondisi mesin
apakah terdapat permasalahan atau tidak. Kandungan gas yang dapat di deteksi
menggunakan alat ini yaitu oksigen, karbondioksida, karbonmonoksida, dan
hidrocarbon.
10. Scanner
Scanner adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak digunakan
dibengkel. Scanner memiliki fungsi untuk memindai atau menscan berbagai
kondisi sistem pada kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi electronic
fuel injection. Dengan begitu kerusakan atau malfungsi pada mesin kendaraan
akan lebih cepat diketahui. Alat ini bekerja seperti komputer yang digunakan
untuk mengambil data dari electronic control unit mengenai kondisi-kondisi
pada mesin.
11. Tune Up Tester
Tune up tester adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak
digunakan dibengkel. Tune up tester memiliki fungsi untuk membantu dalam
proses tune up kendaraan terutama yang masih konvensional. Tune up tester
dapat digunakan untuk mendeteksi sudut dwell, putaran mesin, tegangan
baterai, kevakuman, serta pengisian pada mesin kendaraan.
12. Penampung oli (oil drainer)
Workshop equipment selanjutnya adalah penampung oil (oil drainer).
Sesuai namanya oil drainer ini berfungsi untuk menampung oli bekas pakai dari
kendaraan. Oil drainer ini umumnya digunakan untuk bengkel-bengkel yang
memiliki car lift sehingga proses penggantian oli pada kendaraan menjadi lebih
mudah, cepat dan lebih bersih.
Sedangkan untuk bengkel yang tidak
memiliki car lift, umumnya menggunakan oil drainer yang memiliki oil suction
(alat untuk menghisap oli) dari dalam mesin. Selain itu bisa juga bak plastik
yang sering disebut dengan washing pan yang harganya lebih murah dan
terjangkau
13. Engine crane
Workshop euipment yang berikutnya adalah engine crane. Engine crane
berfungsi untuk mengangkat mesin agar bisa dikeluarkan atau dimasukkan kedalam
engine bay di mobil. Dengan menggunakan engine crane, maka mesin mobil bisa
seara utuh di bongkar pasang di luar kendaraan sehingga hasil perbaikan mesin
bisa lebih baik dan lebih bersih.
Untuk alat yang lebih hemat,
takel juga bisa menggantikan fungsi engine crane ini, namun tentunya memiliki
keterbatasan ruang gerak, khususnya saat ingin melakukan pemindahan posisi.
14. Oil pump
Workshop equipment selanjutnya yang cukup diperlukan di bengkel mobil
adalah oil pump (pompa oli) khususnya untuk oil transmisi atau gardan. Sesuai
namanya, oil pump ini berfungsi untuk memompa oli saat mengisi oli transmisi
atau oli gardan.
Alat ini bisa mempercepat waktu saat proses
pengisian oli transmisi atau gardan jika dibandingkan dengan pengisan oli
secara manual. Oil pump ini ada yang digerakaan secara manual (dipompa dengan
tangan) atau bekerja menggunakan udara bertekanan.
15. Grease gun (penembak grease/gemuk)
Workshop equipment selanjutnya yan juga dibutuhkan untuk bengkel mobil
adalah grease gun (penembak grease/gemuk). Fungsi alat ini adalah untuk
memompa grease baru agar bisa di isikan kedalam part yang perlu penggantian
grease/gemuk.
Untuk grease gun ini ada beragam model. Ada model
manual yang dipompa dengan tangan atau ada yang menggunakan sistem pneumatik
(menggunakan udara bertekanan).
16. Bench Grinder
Bench grinder adalah salah satu jenis workshop equipment yang banyak
digunakan dibengkel. Bench grinder memiliki fungsi untuk membentuk,
meratakan, atau membersihkan suatu permukaan. Bench grinder sangat membantuk
dalam berbagai pekerjaan di bengkel seperti membersihkan busi, membentuk
berbagai sparepart yang membutuhkan penyesuaian, dan lain sebagainya.
D. Alat Ukur (Measuring Tools)
Alat ukur mekanik adalah salah satu jenis alat ukur yang sering
digunakan pada bidang otomotif. Pengertian alat ukur mekanik adalah alat ukur
yang penggunaannya dilakukan secara mekanis. Dengan kata lain tidak ada tenaga
bantu untuk mengukur besaran. Alat ukur mekanik pada umumnya digunakan untuk
mengukur besaran luas, panjang, dan lainnya.
Alat ukur mekanik terdiri dari beberapa jenis yang sering ditemukan
pada bidang otomotif. Oleh karena itu terdapat berbagai jenis alat ukur
mekanik yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Walaupun dalam perkembangannya
tidak semua macam alat ukur mekanik digunakan pada bidang otomotif.
Alat ukur mekanik memiliki peranan yang sangat penting pada proses perbaikan
dan perawatan kendaraan. Untuk lebih jelasnya mengenai alat ukur mekanik baik
dari pengertian, jenis, serta fungsinya akan dibahas pada artikel berikut
ini.
Pengertian alat ukur mekanik adalah salah satu jenis alat ukur yang digunakan
untuk mengukur berbagai besaran seperti panjang, kedalaman, lebar, diameter,
dan berbagai besaran ukuran lainnya. Artinya alat ukur mekanik harus
digerakkan dan dibaca secara manual menggunakan tangan dan pikiran untuk
mendapatkan besaran ukuran yang di inginkan atau tanpa alat bantu.
Macam-macam alat ukur mekanik
Terdapat berbagai jenis alat ukur mekanik yang digunakan pada bidang otomotif.
Untuk lebih jelasnya berikut merupakan jenis alat ukur mekanik.
1. Mistar Baja
Mistar Baja merupakan alat ukur mekanik yang berfungsi untuk mengukur lebar,
tebal, kerataan, suatu benda kerja. Mistar baja terbuat dari baja yang range
pengukurannya mulai dari 30 cm-150 cm. Cara menggunakan mistar baja yaitu
cukup dengan meletakkan atau menempelkan mistar baja ke benda yang akan
diukur, kemudian lihat ukuran yang nampak pada skala pengukuran mistar
baja.
2. Penggaris Gulung atau Measuring Tape
Penggaris Gulung (Measuring Tape) hampir sama seperti mistar baja. Namun dalam
penggunaan biasanya berbeda karena penggaris gulung lebih lentur dari
penggaris baja sehingga bisa menyesuaikan bentuk benda kerja yang diukur.
Penggaris gulung tersedia dalam ukuran 5m, 10m, 15m, 30m, sampai 50 m yang
tertera pada pita ukur. Karena range pengukuran yang lebih panjang, penggaris
gulung biasanya digunakan untuk mengukur benda yang sangat panjang dan lebih
dari 5m. Cara penggunaan sama seperti mistar baja. Pengukuran dimulai dari
jarak nol, posisi nol pada pita ukur pada titik awal objek yang ingin diukur,
sedangkan ujung pita ukur pada titik akhir benda yang akan diukur. Dalam
proses pengukuran pita ukur harus berada pada posisi tegak lurus dari benda
yang akan diukur.
3. Busur Derajat atau Protactor
Busur Derajat (Protactor) adalah salah satu alat ukur mekanik yang mempunyai
fungsi untuk mengukur besar sudut suatu objek. Pada busur derajat biasanya
dilengkapi dua alat ukur yaitu penggaris baja sepanjang 20 cm dan busur
derajat. Dalam penggunaan busur derajat yang pertama dilakukan yaitu
memposisikan pangkal atau puncak sudut yang ingin diukur pada titik pusat
busur. Kemudian memutar busur derajat untu membuat salah satu kaki sudut
berimpit dengan garis dasar busur derajat.
4. Outside Caliper
Outside Caliper adalah alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur
diameter luar, dimensi luar, dan memeriksa permukaan benda sejajar atau tidak.
Outside caliper terdiri dari beberapa ukuran. Dalam penggunaan outside caliper
kondisi benda kerja yang akan diukur harus dalam posisi bersih. Kemudian
bengkokkan kedua kaki outside caliper untuk mendapatkan hasil pengukuran.
Untuk menentukan hasil pengukuran yaitu dengan mengukur hasil kebengkokan kaki
outside caliper menggunakan mistar baja atau jangka sorong.
5. Inside Caliper
Inside Caliper adalah alat ukur mekanik yang memiliki fungsi untuk mngukur
diameter dalam atau dimensi dalam benda atau objek ukur. Ketelitian inside
caliper bisa mencapai 0.01 mm. Cara penggunaan sama seperti outside caliper
yaitu dengan membengkokan kedua kaki inside caliper sesuai dengan benda yang
diukur, kemudian hasil kebengkokan diukur menggunakan jangka sorong atau
mistar baja.
6. Valve Spring Tester
Valve Spring Tester adalah alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur
atau memeriksa elastisitas pegas. Dalam penggunaannya hasil pengukuran pada
valve spring tester dibandingkan dengan spesifikasi pada buku manual yang
biasanya berkisar di 150 kg. Pegas yang biasanya diukur yaitu Steering
clutch, flywheel clutch, dan pegas katup kontrol hidraulik, dan lain-lain.
Pegas yang akan diukur cukup diletakkan di plat dasar valve spring tester.
Kemudian gerakkan tuas sampai pegas tertekan dan sesuaikan panjang pegas
tertekan dengan panjang spesifikasi pegas. Untuk mengetahui angka hasil
pengukuran cukup di lihat pada angka yang tertera pada dial gauge.
7. Dept Gauge
Dept Gauge adalah alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur
kedalaman celah atau lobang atau ketinggian suatu benda. Didalam dept gauge
terdapat beberapa komponen yaitu cap, thimble, barrel, lock nut base, dan rod.
Dalam penggunaan dept gauge, yang pertama dilakukan yaitu memilih sambungan
yang sesuai dan dipasangkan pada mikrometer. Tempelkan mikrometer pada benda
yang akan diukur. Kemudian putar thimble sampai anvil menyentuh benda kerja.
Untuk mengetahui nilai dari dept gauge yaitu dengan menjumlahkan panjang rod
yang dipilih + nilai barel + nilai thimble.
8. Feeler Gauge
Feeler Gauge atau yang sering disebut dengan caliper celah adalah alat ukur
mekanik yang berfungsi untuk mengukur jarak-jarak yang kecil atau celah-celah
antara dua permukaan. Feeler gauge biasanya berbentuk seperti
lempengan-lempengan tipis yang mempunyai ketebalan berbeda-beda mulai dari
0.01 mm - 1mm. Cara menggunakan feeler gauge yaitu dengan memasukkan feeler
gauge dicelah yang mau diukur. Sesuaikan ketebalan feeler gauge sampai dirasa
ketebalan yang masuk merupakan yang paling tepat (agak seret). Baca hasil
pengukuran sesuai dengan yang tertera pada feeler gauge.
9. Vernier Caliper atau Jangka Sorong
Vernier Caliper (Jangka Sorong)adalah salah satu alat ukur mekanik yang
mempunyai fungsi untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, ketebalan, dan
kedalaman sebuah benda. Vernier caliper terdiri dari beberapa komponen yaitu
outside jaws, inside jaws, dept bar, step surface, main beam, slider, main
scale, vernier scale, clamp screw. Benda yang akan diukur ditaruh pada rahang
jangka sorong, kemudian baca hasil pengukuran pada main scale dan vernier
scale. Main scale 1 strip nilainya 1 mm, sedangkan vernier scale nilainya
tergantung ketelitian dari jangka sorong tersebut. Ketelitian jangka sorong
dimulai dari 0,1 mm - 0,01 mm.
10. Outside Micrometer atau Mikrometer Luar
Outside Mikrometer adalah salah satu jenis mikrometer yang banyak dijumpai
dalam dunia otomotif karena memang banyak digunakan dalam proses repair.
Fungsi outside mikrometer adalah untuk mengukur diameter luar suatu benda.
Didalamnya terdapat beberapa komponen yang ada pada mikrometer yaitu anvil,
spindle, lock clamp, frame, sleeve, thimble, rachet. Benda kerja yang akan
diukur diletakan diantar anvil dan spindle kemudian putar rachet sampai benda
kerja terjepit. Kemudian baca hasil pengukuran dari skala utama + skala
thimble. Skala utama satu strip bernilai 1 mm, sementara skala thimble satu
strip bernilai 0.01 mm.
11. Inside Micrometer atau Mikrometer Dalam
Inside Mikrometer adalah salah satu jenis alat ukur mekanik yang memiliki
fungsi untuk mengukur diameter dalam. Inside mikrometer sama seperti outside
mikrometer baik dari segi komponen maupun dari segi pembacaan. Perbedaannya
hanya terletak pada fungsi alat atau penggunaannya.
12. Dept Micrometer atau Mikrometer Kedalaman
Dept Mikrometer adalah salah satu jenis alat ukur mekanik yang digunakan untuk
mengukur kedalaman dari suatu benda atau objek. Komponen dan cara penggunaan
sama seperti outside dan inside mirometer.
13. Telescoping Gauge
Telescoping Gauge adalah salah satu jenis alat ukur mekanik berbentuk seperti
huruf T yang mempunyai fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
Didalam telescoping gauge terdapat sebuah plunger dan pegas. Cara
penggunaannya yaitu dengan memasukkan plunger ke benda yang akan diukur,
kemudian kendorkan locking screw sehingga plunger dapat mengembang sesuai
dengan diameter benda yang diukur. Untuk mendapatkan ukuran yang tepat maka
goyangkan telescoping gauge sampai sekirannya mendapat simpangan terbesar.
Kencangkan kembali locking screw dan ukur panjang plunger dengan jangka sorong
atau mikrometer untuk mengetahui diameter benda yang diukur.
14. Dial Indicator atau Dial Gauge
Dial Indicator adalah salah satu jenis alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi
untuk mengukur kerataan, kebengkokan, dan keolengan suatu benda atau objek.
Pada dial indicator terdapat beberapa komponen seperti spindle, frame,
magnetic holder, dan lain sebagainya. Dial indicator mempunyai dua skala yaitu
skala besar yang setiap strip bernilai 0.01 mm dan skala kecil yang satu strip
bernilai 1 mm. Dalam penggunaan cukup tempelkan spindle pada benda yang akan
diukur, namun jangan lupa untuk memposisikan nol terlebih dahulu yaitu dengan
memutar outer ring. Gerakan benda kerja sesuai kebutuhan, kemudian baca
simpangan yang ditunjukan oleh short pointer dan long pointer. Hasil
pengukuran merupakan penjumlah kedua skala tersebut.
15. Cylinder Bore Gauge
Cylinder Bore Gauge atau bore gauge adalah salah satu jenis alat ukur mekanik
yang berfungsi untuk mengukur diameter silinder. Pada bore gauge terdapat
beberapa komponen utama seperti dial gauge, grip, replacement rod, dan
replacement washer. Untuk pembacaan hasil dial gauge sama seperti dial
indicator yaitu short pointer yang bernilai 1 mm setiap strip di tambah dengan
long pointer yang bernilai 0.01 mm setiap strip. Untuk penggunaan memerlukan
prosedur yang panjang mulai mengukur diameter kasar silinder dengan jangka
sorong, menentukan replacement rod dan washer yang sesuai, mengkalibrasi bore
gauge, dan melakukan proses pengukuran.
16. Screw Pitch Gauge
Screw Pitch Gauge atau pengukur jarak ulir adalah salah satu jenis alat ukur
mekanik yang digunakan untuk mengukur jarak ulir dari suatu baut atau mur.
Nilai pengukuran sama seperti feeler gauge tertulis pada masing-masing bilah
screw pitch gauge. Untuk pengukuran cukup mengambil baut atau mur yang akan
diukur kemudian tempelkan setiap bilah pada screw pitch gauge pada ulir yang
ada di baut dan mur sampai didapatkan bilah yang tepat atau sesuai.
Alat Ukur Elektrik beserta Fungsinya
1. Ampere meter
|
Ampere meter
|
Ampere meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya
kuat arus listrik yang mengalir di dalam sebuah rangkaian
Pada ampere meter biasanya terdapat skala untuk nilai ampere, mili
ampere, dan mikro ampere.
Fungsi : Mengukur besar arus listrik dalam rangkaian
2. Volt meter
|
Volt meter |
Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan/beda
potensial antara dua titik
Volt meter merupakan galvano meter yang dirangkai seri dengan resistor
berhambatan tinggi.
Terdapat 2 jenis volt meter yaitu volt meter analog dan digital. Untuk
volt meter analog biasanya terdapat pointer (jarum penunjuk) sebagai
penunjuk dari nilai pengukuran. Sedangkan untuk volt meter digital
menggunakan LCD.
Kemampuan pengukuran pada volt meter terbatas, tergantung pada nilai
maksimum yang tertera pada alat ukur tersebut.
Fungsi : Mengukur tegangan (beda potensial)
3. Ohm meter
|
Ohm meter
|
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik
dan mengetahui nilai resistansi suatu beban elektronika, dan mengetes
kontinuitas dari rangkaian seperti saklar, sikring (fuse) dll, apakah
terputus atau merupakan rangkaian terbuka.
Ohm meter menggunakan galvano meter untuk mengukur besarnya arus listrik
yang lewat pada suatu hambatan listrik (resistansi), kemudian
dikalibrasikan ke satuan Ohm.
Fungsi : Mengukur hambatan listrik
4. Watt meter
|
Watt meter |
Watt meter adalah instrumen pengukur daya listrik dalam satuan watt
Watt meter pada dasarnya adalah penggabungan dari ampere meter dan volt
meter, yang berfungsi untuk mengukur secara langsung daya yang terpakai
pada suatu rangkaian listrik.
Fungsi : Mengukur daya listrik
5. Multimeter
|
Multimeter analog |
Merupakan alat ukur elektronik yang multifungsi, dimana multimeter dapat
digunakan sebagai ampere meter, volt meter, dan Ohm meter.
Multimeter ini adalah alat ukur elektrik yang paling sering digunakan dalam
dunia otomotif, khususnya untuk memeriksa semua komponen kelistrikan.
Multimeter sering disebut juga AVO meter ataupun multitester.
Multimeter terdiri dari 2 jenis yaitu multimeter analog dan
multimeter digital. Jenis pengukuran dan nilai pengukuran dapat
dipilih dengan memutarkan selector, dan hasil pembacaan akan ditampilkan
pada skala angka yang terdapat pada display.
berikut merupakan pengukuran yang biasa dilakukan di bengkel otomotif
menggunakan multimeter:
- Pengukuran tegangan baterai
- Kontinuitas
-
Pengecekan fuse dan elektrikal, sensor-sensor dan aktuator
-
pengukuran nilai hambatan kabel busi, kabel tegangan tinggi
-
Berbagai pengecekan dalam sistem starter dan pengisian, dll.
Fungsi : Mengukur arus (AC dan DC), mengukur tegangan, dan hambatan (resistansi)
Jenis-jenis alat ukur hidrolik
Alat ukur hidrolik adalah alat ukur yang menggunakan tekanan cairan/fluida.
Fungsinya yaitu untuk mengukur, menyetel dan membantu memastikan tidak ada
kebocoran atau perubahan tekanan yang dapat memengaruhi kondisi pengoperasian
sistem hidrolik.
Sistem hidrolik dirancang untuk bekerja dalam kisaran tekanan yang ditetapkan
sehingga pengukur harus diberi peringkat untuk rentang itu. Pengukur tekanan
hidrolik tersedia untuk mengukur hingga 10.000 psi, meskipun tekanan hidrolik
maksimum biasanya berkisar antara 3.000 hingga 5.000 psi.
Adapun jenis-jenis alat ukur hidrolik yaitu
Manometer AC
Manometer AC merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendiagnosis
gangguan yang terjadi pada sistem kerja AC. Selain itu manometer AC juga
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran pada pengisian cairan
pendingin(freon) pada sistem AC.
Komponen Manometer AC
Manometer AC terdiri atas beberapa komponen, seperti meter tekan (discharge),
meter hisap (suction), dua buah kran yang disatukan , dan tiga buah selang
dengan warna yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan lengkap komponen
ManometerAC.
-
Meter Tekan (Discharge). Merupakan komponen manometer AC yang
menunjukan hasil pengukuran tekanan udara pada saluran tekan dalam sistem
AC. Ciri-cirinya meter tekan itu dihubungkan dengan selang berwarna biru.
Pada saat pengukuran selangnya dihubungkan ke lubang disekitar saluran yang
menuju Evaporator.
-
Meter Hisap (suntion). Komponen manometer AC yang menunjukan tekanan
udara yang dihisap pada kompressor AC. Meter hisap dihubungkan dengan selang
berwarna merah. Hasil pengukuran pada kedua meter ini dibaca berdasarkan
angka yang ditunjukan jarum penunjuk. Satuan yang digunakan adalah psi atau
inHg.
-
Kran. Kran merupakan bagian manometer AC yang berfungsi untuk membuka
dan menutup saluran udara pada selang ukur selama pengukuran berlangsung.
Ada dua kran pada manometer AC, yaitu kran biru dan merah. Kran biru
digunakan untuk membuka dan menutup saluran tekan. Sedangkan kran merah
digunakan untuk menutup dan membuka saluran hisap.
-
Selang Ukur Manometer AC. Sekang ukur pada manometer memiliki 3 warna
yang berbeda-beda, yaitu biru, kuning, dan merah. Selang warna kuning
merupakan selang yang dihubungkan pada pompa vakum saat proses pemvakuman
saat pengisiannair pendingin sistem AC.
Fuel Presure Gauge
Fuel Pressure Meter, merupakan special tools motor injeksi yang berfungsi
untuk mengukur tekanan bahan bakar. Khususnya, pada jalur pipa bahan bakar
bertekanan tinggi dari pompa bensin menuju injektor.
Jika tekanan bahan bakar kurang dari standar yang diizinkan, maka performa
mesin menjadi tidak maksimal. Atau bahkan tidak bisa dihidupkan sama sekali.
Sehingga dalam proses throuble shooting atau mencari sumber kerusakan pada
motor, maka alat ini sangat dibutuhkan oleh mekanik. Karena sifatnya adalah
tekanan bahan bakar, tentunya tidak bisa dikira-kira angkanya. Wajib
menggunakan alat ukur.
Injector tester
Salah satu syarat agar sistem injeksi ini bekerja optimal, maka bagian paling
vital yakni injektor yang harus terawat dan dijaga kondisinya.
Seiring waktu dan kondisi terjadi timbunan kerak atau kotoran pada unit
injektor, sehingga perlu treatment supaya tetap bekerja secara optimal.
Macam-Macam Alat Ukur Pneumatik Dan Fungsinya
Alat ukur pneumatik adalah salah satu alat ukur yang banyak digunakan
pada bidang otomotif. Pengertian alat ukur pneumatik adalah alat ukur yang
dapat digunakan atau bekerja apabila terdapat pengaruh tekanan atau perbedaan
tekanan gas, udara, dan zat gas lainnya. Dengan kata lain alat ukur pneumatik
adalah alat ukur yang memanfaatkan tekanan atau kevakuman untuk mengukur
sesuatu.
Pengertian pneumatik, pneumatik sendiri berasal dari bahasa Yunani dengan kata
dasar pneu dan matik. Pneu artinya udara tekan sedangkan matik artinya ilmu
atau hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu. Jika diartikan secara lengkap
maka pneumatik adalah ilmu atau hal-hal yang berhubungan dengan udara
bertekanan.
Oleh karenanya, alat ukur pneumatic bekerja karena pengaruh tekanan ataupun
karena perbedaan tekanan pada gas, udara, dan zat lain.
Didalam dunia otomotif khususnya perbengkelan, terdapat beberapa alat ukur
yang umum digunakan dan bekerja secara pneumatik. Alat ukur pneumatik ini
umumnya menggunakan manomater atau bourdon tube gauge sebagai skala ukur yang
dipasang menyatu di dalam badan alat ukur.
Alat ukur pneumatik di bidang otomotif penggunaannya mungkin tidak sebanyak
dengan alat ukur lainnya. Namun semakin banyak penggunaan bagian kendaraan
yang memanfaatkan tekanan dan kevakuman. Tentunya setiap bagian tersebut
memiliki standar yang harus dipertahankan agar perfoma mesin tetap terjaga.
Untuk mengetahui nilai atau besaran tekanan dan kevakuman sesuai standar atau
tidak maka diperlukan berbagai jenis alat ukur pneumatik untuk mengetahui
besaran tersebut.
Alat ukur pneumatik secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu
barometer dan vacuum gauge. Barometer digunakan untuk mengukur tekanan zat gas
pada suatu ruangan. Sementara itu vacuum gague digunakan untuk mengukur
tingkat kevakuman. Kedua tipe alat ukur pneumatik ini sebenarnya sama. Namun
karena fungsinya berda pada pengukuran kendaraan memiliki penamaan yang
berbeda juga.
Oleh karena itu terdapat berbagai jenis alat ukur pneumatik dengan berbagai
fungsi yang berbeda-beda. Setiap jenis alat ukur pneumatik memiliki prosedur
penggunaan yang berbeda-beda. Seorang mekanik harus mengetahui berbagai jenis
alat ukur pneumatik. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan
mengenai alat ukur pneumatik baik dari jenis maupun fungsinya.
Pengertian alat ukur pneumatik adalah salah satu jenis alat ukur yang
digunakan untuk mengukur pengaruh tekanan atau perbedaan tekanan gas, udara,
dan zat gas lainnya. Alat ukur pneumatik memanfaatkan tekanan atau kevakuman
pada suatu sistem yang ada pada kendaraan. Sebagai contoh adalah tekanan
kompresi, kevakuman intake manifold, dan berbagai sistem lainnya yang
memanfaatkan tekanan dan kevakuman udara.
Alat ukur pneumatik mempunyai jenis yang beragam. Untuk lebih jelasnya berikut
merupakan pembahasan mengenai jenis alat ukur pneumatik.
1. Compression Tester
Compression tester merupakan salah satu jenis alat ukur pneumatik yang
memiliki fungsi untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder kendaraan.
Tekanan kompresi pada silinder sebuah kendaraan memiliki standar yang harus
dijaga agar perfoma kendaraan tetap terjaga. Nilai besaran tekanan kompresi
tidak boleh melebihi atau kurang dari standar.
Cara menggunakan compression tester sebenarnya sangat sederhana. Yaitu
memasang selang penghubung ke lubang busi kemudian start mesin 10-15 detik.
Maka nilai tekanan kompresi akan ditunjukan pada manometer yang terdapat pada
compression tester. Untuk mendapatkan nilai maksimum maka posisi gas diinjak
penuh serta pengapian dan sistem bahan bakar ditiadakan agar tidak timbul
kerusakan. Standar tekanan kompresi berbagai kendaraan berbeda satu dengan
yang lain dengan membuka manual book.
2. Vacuum Tester
Vacuum tester merupakan salah satu jenis alat ukur pneumatik yang memiliki
fungsi untuk mengukur kevakuman pada intake manifold, booster rem, dan
bagian kendaraan yang memanfaatkan kevakuman lainnya. Vacuum tester
menunjukan perbedaan dengan tekanan udara pada atmosfer luar dengan nilai
kevakuman pada intake manifold.
Cara penggunaan vacuum tester sangat mudah sekali. Pasangkan selang vacuum
tester pada bagian komponen yang akan diukur. Kemudian nyalakan mesin dan
hasil atau nilai besaran kevakuman dapat dibaca langsung pada skala
pengukuran yang ada. Untuk mengetahui nilai tekanan yang sesungguhnya maka
kevakuman hasil pengukuran harus ditambah dengan tekanan standar atmosfer
luar. Satuan dari hasil pengukuran kevakuman yaitu CmHg atau InHg.
3. Radiator Tester
Radiator tester merupakan salah satu jenis alat ukur pneumatik yang memiliki
fungsi untuk mengecek kebocoran sistem pendingin dan kerja tutup radiator.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kinerja dari sistem pendinginan maksimal
sehingga tidak terjadi overheating pada mesin. Dengan begitu kerusakan yang
timbul dapat dihilangkan.
Dalam proses pengecekan kebocoran, maka alat radiator tester dipasang pada
saluran tutup radiator. Setelah itu radiator tester dipompa sampai tekanan
standar radiator yaitu 1.5 kg/cm2. Apabila terjadi air pendingin yang
menetes atau merembes dari sirip-sirip radiator atau komponen sistem
pendingin lain maka telah terjadi adanya kebocoran.
Selain itu, untuk pemeriksaan kinerja tutup radiator maka alat ukur radiator
tester dipasang pada tutup radiator. Kemudian memberikan tekanan sesuai
standar yang tertulis pada tutup radiator yaitu sekitar 0.9 kg/cm2 - 1.1
kg/cm2. Amati pergerakan jarum pada skala pengukuran. Apabila jarum turun
perlahan dan penurunan melebihi atau dibawah 0.6 kg/cm2 maka dapat dikatakan
tutup radiator masih berfungsi dengan baik.
4. Tyre Pressure Gauge
Tyre pressure gauge merupakan salah satu alat ukur pneumatik yang memiliki
fungsi untuk mengukur tekanan ban. Tekanan ban harus disesuaikan dengan
standarnya yaitu sekitar 30-40 Psi. Apabila kurang maka akan menyebabkan
permasalah seperti keausan ban yang tidak merata, serta kemudi berat. Begitu
juga apabila tekanan berlebihan maka akan dapat menimbulkan berbagai
permasalahan juga.
Tyre pressure gauge biasanya terdiri dari beberapa jenis. Ada yang sudah
menggunakan manometer digital, akan tetapi ada juga yang masih menggunakan
analog. Selain itu tire pressure gauge juga ada yang built menjadi satu
dengan selang, akan tetapi juga ada yang terpisah.
Cara penggunaan tyre pressure gauge sangat mudah. Tinggal memasang ujung
alat tyre pressure gauge pada pentil dop. Maka hasil atau nilai tekanan pada
ban dapat dibaca langsung pada manometer. Pada umumnya skala ukuaran yang
digunakan yaitu psi dan kg/cm2.
5. Manifold Gauge
Manifold gauge merupakan salah satu alat ukur pneumatik yang memiliki fungsi
untuk mengukur tekanan dan pengisian pengosongan refrigerant pada sistem AC
kendaraan. Jadi selain untuk pengukuran maka alat ini juga digunakan secara
langsung untuk mengosongi atau mengisi freon yang terdapat pada sistem AC.
Alat ini terdiri dari tiga buah selang yang hubungannya diatur menggunakan
kran. Selang tersebut yaitu merah untuk tekanan tinggi, biru untuk tekanan
rendah, dan kuning untuk fungsional untuk pompa vacuum atau tabung freon.
Cara penggunaan manifold gauge untuk pengukuran sebenarnya sangat mudah
sekali. Memasang kedua selang pada pentil dop sistem AC sesuai dengan warna.
Untuk selang merah pada saluran tekanan tinggi sistem AC. Sementara itu
untuk selang biru pada saluran tekanan rendah sistem AC. Hasil pengukuran
atau tekanan refrigerant dapat dibaca secara langsung pada manometer dengan
skala pengukuran PSi atau Kg/cm2.
Diatas merupakan pembahasan mengenai
menerapkan alat ukur pneumatik serta fungsinya. Setiap alat ukur memanfaatkan tekanan dan kevakuuman. Setiap jenis alat
ukur pneumatik juga memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga penggunaan
harus sesuai peruntukannya.